Ketika mobil umma sampai, kami tengah duduk di depan villa sambil menikmati bakso untuk menghangatkan tubuh. Hawa sejuk, hujan, dan malam, perpaduan sempurna yang membuat jaket kami tidak cukup tebal. Tapi kebersamaan ukhuwah ini lebih dari cukup untuk menghangatkan.
Dalam rangkaian acara tukar kado, Umma Oki menyampaikan sambutannya. Beliau mengucapkan terima kasih, memimpin takbir untuk mengapresiasi direktorat 2 yang sudah merancang acara ini, juga semua panitia yang terlibat.
Bukan sekadar refreshing, Umma mengingatkan. Ada amanah yang tidak bisa barang sejenak ditanggalkan. Amanah menjadi pelayan Quran, pelayan umat. Rihlah ini bukan untuk bersenang-senang dan melupakan tanggung jawab, melainkan untuk saling mengikat hati, merapatkan barisan, dan menyiapkan pundak yang lebih kuat ketika pulang.
Sebagaimana tema rihlah kali ini, The Best Team for The Great Dream. Untuk menuju peradaban dunia dengan generasi mulia, para pengurus harus berpegang pada 3 kunci agar menjadi the best team.
Pertama, niat yang ikhlas. Kembali Umma mengingatkan perkataan Imam Malik, “Segala sesuatu yang dilakukan karena Allah akan terus menerus dan berkesinambungan, dan segala sesuatu yang dilakukan bukan karena Allah akan putus dan terhenti.”
Kedua, cinta. Seluruh pengurus baik yang mengabdi maupun karyawan sudah ditempatkan sesuai minat dan bakat. Hal ini bertujuan agar setiap tugas dikerjakan sepenuh hati, bukan menjadi beban yang memberatkan.
Ketiga, ukhuwah. Umma mengingatkan agar antarpengurus tidak saling memandang iri melainkan saling menyemangati dalam mengembangkan potensi diri. Tanpa ikatan ukhuwah yang kuat, Maskanul Huffadz tidak mungkin sepesat ini.
Selain menyampaikan 3 kunci tersebut, beliau juga berpesan agar peserta menjaga pandangan selama rihlah. Bagaimana tidak, rihlah ikhwan dan akhwat tidak dipisah. Hanya rasa takut kepada Allah yang menjaga mereka dari segala fitnah.
(…)
Rihlah memang seru setiap tahunnya. Di Pulau Seribu tahun lalu misalnya, momen kekeluargaan semakin terasa karena Ummi dan Manda membawa serta suami dan anak-anak. Alhamdulillah tahun ini Umma bisa turut hadir bahkan membawa tamu istimewa: Sulaiman Ali Abdullah dan Ibu Yunifah Lismawati.
Ini kali perdana Sulaiman dibawa jalan-jalan, bertemu dengan kakak-kakak di Maskanul Huffadz. Dalam kata sambutannya, Umma mengatakan bahwa beliau yakin, dengan washilah doa dari para penghafal Al-Qur’an, Sulaiman akan baik-baik saja. Begitupun dengan Ibu Yunifah, ibu para penghafal Al-Quran di Maskanul Huffadz. Semoga senantiasa sehat dan Allah berkahi usianya. Aamiin.***