Seperti Ramadhan tahun lalu, Maskanul Huffadz didatangi oleh ulama dan tokoh-tokoh ternama untuk mengisi kajian bakda tarawih. Setelah Ustadzah Oki menjabarkan nilai-nilai dasar Maffas pada malam pertama, beliau mengumumkan deretan nama tokoh yang akan mengisi. Ustadz Maulana salah satunya.
Mengetahui kabar tersebut, dr. Shindy beserta suami dan anaknya, Ibu Yunifah, serta orang tua Teuku Riyan turut hadir dan melaksanakan tarawih berjamaah di aula Gedung Maryam. Sebelum dai asal Makassar tersebut mengisi, Ustadzah Oki selaku pimpinan pesantren memberikan kata sambutan.
Sekadar cerita, dulu tahun 2016, saat pembukaan rumah Quran Maskanul Huffadz pertama kali dengan 14 orang santri, Ustadz Maulana hadir dan menyaksikan awal perjuangan. Alhamdulillah bertahun-tahun berlalu, kini beliau hadir kembali menyapa para santri. -Ustadzah Oki Setiana Dewi
Seperti menyaksikan Islam Itu Indah secara langsung, jamaah salat tarawih sangat antusias dengan materi yang beliau sampaikan. Salah satunya mengenai fadhilah shalat tarawih pada malam pertama hingga terakhir. Ustadz Maulana juga menyampaikan pentingnya menyusun target untuk memaksimalkan Ramadhan.
Di sela-sela tausiyahnya yang sangat menghibur jamaah, Ustadz Maulana mengungkapkan rasa terharunya. Beliau bercerita, pada saat menghadiri acara pembukaan Maskanul Huffadz, beliau mengunjungi kamar-kamar santri dan mendoakan agar rumah Quran tersebut berkembang pesat. Berkat izin Allah, melalui tangan ribuan dermawan, rumah Quran yang beliau doakan kini telah resmi menjadi pesantren tahfidz.
Pada tahun 2016, Maskanul Huffadz berdiri dengan menyewa satu rumah di Kucica Bintaro yang hanya mampu menampung 14 orang santri akhwat. Berkali-kali pindah perumahan karena laporan warga yang tidak setuju dan merasa terganggu adalah tantangan yang tidak menyurutkan semangat perjuangan. Sehingga pada tahun 2021, Maskanul Huffadz akhirnya memiliki gedung sendiri yang dapat menampung lebih banyak santri.
Sesuai perkataan Imam Malik yang menjadi motto keluarga besar Maskanul Huffadz: segala sesuatu yang dilakukan karena Allah akan terus menerus dan berkesinambungan, dan segala sesuatu yang dilakukan bukan karena Allah akan putus dan terhenti.
“Seperti melihat Al-Quran terbuka,” ujar Ustadz Maulana, memberikan kesan pertama ketika beliau sampai di Maskanul Huffadz Pusat. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa gedung Maskanul Huffadz kelak insyaallah menjadi saksi kebaikan bagi para dermawan, santri penghafal Al-Quran, dan siapapun yang memasukinya.***