Mengingat hari Jum’at merupakan sayyidul ayyam (Sebaik-baik hari), perlu kiranya kita memperhatikan hal-hal yang sering kita anggap remeh. Padahal, banyak keutamaan yang akan kita dapatkan jika benar-benar melaksanakannya sesuai dengan adab-adabnya.
Sahabat Maffaz yang insyaalah dirahmati Allah, adab-adab yang penulis maksud berjumlah kurang lebih ada lima belas, sebagai berikut:
- Hendaknya bersiap-siap sejak dari hari Kamis dan malam Jum’at dengan membersihkan diri, mencuci baju, dan menyiapkan segala kebutuhannya.
- Mandi di hari Jum’at, sebagaimana yang diajarkan oleh beberapa hadist dalam kitab ass-shahihain dan beberapa kitab lainnya. Waktu yang paling utama untuk mandi adalah sesaat sebelum berangkat shalat Jum’at.
- Menghias diri dengan membersihkan tubuh, memotong kuku, bersiwak, dan lain-lainnya. Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam bagian menghilangkan kotoran, memakai wewangian, dan menggunakan pakaian terbaik yang kita miliki.
- Berangkat dari awal waktu dengan berjalan kaki. Orang yang berangkat menuju masjid, hendaknya berjalan dengan tenang dan khusyu’, berniat i’tikaf di sana sampai keluar dari masjid.
- Hendaknya tidak melangkahi pundak orang-orang, tidak memisahkan dua orang kecuali bila ada celah yang kosong dan melangkah di antara dua orang untuk mengisi tempat yang kosong tersebut.
- Hendaknya tidak lewat di depan orang yang sedang shalat.
- Berusaha mendapatkan shaf pertama, kecuali bila melihat sesuatu kemungkaran atau mendengarnya, maka memilih tempat di belakang memiliki alasan yang dibenarkan.
- Hendaknya menghentikan shalat dan dzikir manakala imam telah keluar menuju mimbar, menyibukkan diri dengan menjawab muadzin, kemudian menyimak khutbah.
- Hendaknya melaksanakan shalat Sunnah ba’diyah Jum’at. Bisa dua rakaat, empat rakaat, ataupun enam rakaat.
- Berusaha tetap tinggal di masjid sampai ashar, bila maghrib, maka itu lebih utama baginya.
- Mencari saat yang mulia yang ada di hari Jum’at dengan menghadirkan hati dan selalu berdzikir. (Mengenai saat tersebut, ada banyak pendapat. Abu Bakar Al-Atsram berkata, “Hadist-Hadist tentang waktu mulia dan terkabulnya doa di hari Jum’at ini tidak terlepas dari dua sisi. Ada kemungkinan sebagian darinya lebih shalih dari sebagian yang lain. Ada kemungkinan saat tersebut berpindah-pindah pada waktu-waktu seperti berpindahnya malam lailatul qadar di sepuluh malam terakhir.”)
- Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad Saw di hari Jum’at. Hendaknya pula menambahkan istighfar di samping shalawat, karena ia dianjurkan pada hari itu. (Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari jum’at dan malam jum’at, sesungguhnya barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Alloh akan akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”) –Shahihul jami’ (1209) Asy Syaikh al-Albaniy rahimahullah.
- Hendaknya membaca surah Al-Kahfi. Dianjurkan juga memperbanyak membaca Al-Qur’an di hari Jum’at, mengkhatamkan Al-Qur’an di Hari Jum’at atau di malam Jum’an bila memungkinkan.
- Hendaknya bersedekah di hari Jum’at dengan apa yang mungkin, dan dianjurkan pula untuk melaksanakan shalat tasbih di hari Jum’at.
- Hendaknya menjadikan hari Jum’at untuk amal-amal akhirat dan menahan diri dari kesibukan-kesibukan dunia.
*Dikutip dari kitab Minhajul Qashidin, hal 51, pada bab 2, pembahasan tentang shalat dana pa-apa yang berkaitan dengannya.
Masyaa Allah, Insyaa Allah bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin