MASKANULHUFFADZ – Meski merupakan minoritas, masyarakat muslim di Bali tidak kalah antusias. Kelima masjid yang Ummi Pipik hadiri ramai oleh jamaah.
Tim Maffaz Dakwah Organizer kali ini dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa dari FSLDK Bali. Menurut Nana (22), selaku koorditor, ini merupakan pengalaman pertama baginya dan kawan-kawan terlibat di event sebesar ini. Meski begitu, safari dakwah di Bali berjalan lancar hingga akhir tanpa kendala yang berarti.
“Jadi saat kita hijrah, kita awali dengan iman dulu,” tegas Ummi Pipik di titik pertama hari pertama (10/8), Mushalla Baitul Mu’minin Denpasar.
Menjelang ashar, Ummi Pipik dan tim langsung bergerak ke titik kedua, Pondok Pesantren Hidayatullah. Jamaah yang didominasi oleh wali santri ini khusyuk mendengarkan tausiyah Ummi Pipik yang bertemakan parenting.
Berpindah dari pondok yang berdiri di tengah pemukiman umat Hindu, istri Alm. Uje menghadiri salah satu masjid tertua di Bali, Masjid Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon. Tim yang tiba sebelum adzan Isya menyaksikan bagaimana masyarakat muslim dari anak-anak hingga orang tua memakmurkan masjid dengan menunaikan shalat berjamaah.
Seperti nama masjidnya, masyarakat kampung ini rata-rata pendatang dari Bugis, Melayu, dan Madura. Kajian bertema Fenomena Childfree, Bolehkah Muslim Ikut Trend Ini? diikuti dengan antusias oleh jamaah ibu-ibu maupun bapak-bapak hingga pukul 21.30 waktu setempat.
Di hari kedua (11/8) Ummi Pipik mengisi di Masjid Nurul Huda Desa Kampung Gelgel. Masjid ini merupakan masjid tertua di Bali yang sudah ada sejak abad ke-14. “Isinya sangat bermanfaat dan menarik, semoga lain kali bisa datang lagi ke sini,” ujar Bu Desi (30) warga asli Desa Kampung Gelgel.
Siang harinya, ibu 4 anak tersebut mengunjungi Masjid Al-Fattah Jimbaran. Pembawa acara menyampaikan bahwa ini bukan kali pertama Ummi Pipik hadir di masjid tersebut. Pada Mei 2012, beliau beserta almarhum suaminya turut membantu penggalangan dana untuk pembangunan masjid ini.
Safari dakwah di Bali memberikan kesan tersendiri bagi tim MDO. Masyarakat muslim di sana mengajarkan mereka pentingnya ukhuwah untuk saling menguatkan dalam usaha memupuk keimanan dan ketakwaan.***