maskanulhuffdaz.com – Apakah kamu pernah nyatri? pengalaman apa yang membuat kamu gagal move on dari pesantren?
Ya, dunia pesantren adalah pengalaman belajar yang sangat sulit untuk dilupakan bagi seorang santri.
Banyak kenangan dan pengalaman berharga yang sulit ditemukan di sekolah-sekolah umum biasanya.
Di Maskanul Huffadz, misalnya, ada kultur yang sangat memorable bagi setiap santri yaitu makan berjama’ah.
Salah satu dari karakteristik yang terus dipertahankan, padahal di luar sana ada beberapa pesantren modern yang tidak mengindahkan lagi tradisi ini.
Pengalaman mengesankan bagi santri saat makan bertalam ialah ketika panggilan makan diumumkan.
Seluruh santri akan berbondong-bondong mengambil nasi lengkap dengan lauk dan sayur dalam sebuah talaman besar. Nah, satu talaman besar itu akan diisi oleh 5-7 orang santri untuk makan.
“Kebersamaan dan cara duduk dengan sambil angkat kaki sebelah, hal yang membuat rasanya menjadi berbeda,” ujar Qalbi (20), salah satu santri.
Ternyata, makan bertalam ini bukan sekedar tradisi, selain sunnah yang dianjurkan juga banyak hikmah yang terkandung di dalamnya.
عن وحشي بن حرب رضي الله عنه أن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا: يا رسول الله إنا نأكل ولا نشبع ؟ قال: فلعلكم تفترقون قالوا: نعم قال فاجتمعوا على طعامكم واذكروا اسم الله يبارك لكم فيه
Artinya; “Bahwasannya para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “(Mengapa) kita makan tetapi tidak kenyang?” Rasulullah balik bertanya, “Apakah kalian makan sendiri-sendiri?” Mereka menjawab, “Ya (kami makan sendiri-sendiri)”. Rasulullah pun menjawab, “Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua.” (HR. Abu Dawud)
طعام الواحد يكفى الاثنين وطعام الاثنين يكفى الأربعة وطعام الأربعة يكفى الثمانية
Artinya: “Makanan (untuk porsi) satu orang cukup untuk dua orang, makanan (untuk porsi) dua orang cukup untuk empat orang, makanan (untuk porsi) empat orang cukup untuk delapan orang” (HR, Muslim)
Hadis diatas sudah rinci menjelaskan makan bertalam selain mengenyangkan juga terdapat berkah di dalamnya.
Berikut ada beberapa nilai karakter yang dilatih dari makan bertalam:
1) Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan
2) Membangun karakter kebersamaan, sehingga menjauhkan santri dari kasta
3) Menghindari para santri dari sifat kikir dan bakhil.
4) Terdapat keberkahan dalam makan bersama yang menghadirkan kemudahan santri dalam belajar.
5) Menjaga kerukunan dan kedamaian sesama para santri.
6) Menambah rasa semangat nafsu makan
7) Belajar untuk rendah hati serta tidak rakus.
8) Menunjukkan sebuah sifat kebersamaan, kesederhanaan, dan qanaah
Nah, sobat sudah tau bukan tidak ada perintah yang dianjurkan kecuali ada hikmah yang diperoleh di dalamnya.
Jadi, mari kita kembali menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah dalam hidup kita!