Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Kamis, 21 Desember 2023 pukul 09.00 pagi. Mengakhiri program belajar ajaran tahun 2023/2024 PaudQu Maffaz mengadakan kegiatan pembagian rapor Ujian Semester I sekaligus peringatan Hari Ibu Nasional.

Pada kegiatan pembagian rapor ini ikut hadir Pimpinan Pesantren Maskanul Huffadz Umma Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd sekaligus sebagai wali santri dari Sulaiman Ali Abdullah, serta seluruh wali santri dari 27 santri PaudQu Maffaz.

Kegiatan diawali dengan peringatan Hari Ibu. Dalam kegiatan ini selain tausiah dari Umma Oki, salah satu kegiatan yang mencuri perhatian adalah momen mencuci kaki Ibu oleh para santri.

Adapun kegiatan ini bertujuan sebagai penghargaan dan bentuk kasih sayang pada Ibu. Kegiatan berlangsung dengan penuh haru, karena rasa bangga para Ibu melihat anak-anak mereka dengan tulus dan lembut memijat serta membasuh kaki mereka.

peringatan hari ibu saat penerimaan rapor santri

Pada momentum Hari Ibu ini, sebagai Pimpinan Pesantren Umma Oki berpesan, “Motivator Umma dalam menjalankan peran sebagai Ibu terinspirasi dari kisah Siti Hajar. Semangat perjuangannya dalam mencari solusi agar anaknya bertahan di Gurun Pasir dilakukannya seorang diri tanpa ada seorangpun yang menolong. Namun, dengan sikap tidak putus asa dan semangat yang terus digelorakannya, Allah memberikan pertolongan kepadanya dengan mendatangkan air zam-zam. Dari kisah Siti Hajar tersebut mengajarkan kepada para Ibu untuk terus sabar, jangan berputus asa, takut, dan teruslah berprasangka baik pada Allah. Serta senantiasa berikan harapan untuk anak, agar mereka juga terus semangat menjalankan kesulitan hidup,” ujar Umma Oki.

Setelah peringatan Hari Ibu usai, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian rapor. Rasa antusias dan bahagia tampak jelas dari wajah orang tua dan santri. Sejak September 2023 mengikuti belajar di PaudQu Maffaz tentunya momentum ini sangat ditunggu mereka.

Adapun santri yang menerima rapor pada semester 1 ini berasal dari 3 kelas yang berbeda, di antaranya kelas Mekkah, Madinah, dan Aqsa. Yang dibimbing oleh 10 orang Musyrifah dengan cakupan 10 anak setiap kelompoknya. Melalui teknik seperti ini, diharapkan mempermudah santri dalam memahami materi dan interaksi antara Musyrifah dengan santri semakin intensif.

Keberhasilan proses pembelajaran ini juga didukung metode yang digunakan. PaudQu Maffaz menerapkan metode athfaluna sebagai panduan pembelajaran. Metode ini berfokus pada pengulangan, serta dilengkapi dengan huruf berwarna, blok yang besar, adanya harakat, sambung harakat dan lainnya.

Fasilitas ini sangat memberikan kemudahan bagi santri dalam belajar. Mereka semakin bersemangat dan fokus. Selain itu, kebosanan juga dapat diatasi dengan lebih baik jika Musyrifah memiliki kreativitas dalam mengelola kelas.

Seperti penjelasan dari Ustadzah Endarwati sebagai Musyrifah PaudQu Maffaz, “Salah satu metode yang kami gunakan yaitu dengan cara meronce yang digabung dengan kegiatan mengaji huruf Hijaiyyah dikemas sambil bermain. Sehingga belajar seperti ini lebih menarik dan membuat santri fokus. Karena jika santri hanya difokuskan untuk duduk mereka akan cepat bosan dalam belajar.” ujarnya.

Lebih lanjut, Ustadzah Endar juga menyampaikan melalui metode belajar sambil bermain sangat memberikan efek yang cukup besar terhadap perkembangan anak. Salah satu bukti konkretnya yaitu santri terbiasa makan dan minum sambil duduk. Pengamalan ini mereka peroleh dari belajar hadis larangan makan minum berdiri.

Belajar dengan metode ini sangat efektif, karena selain mendapatkan teori, santri juga langsung diajak untuk berpraktek. Hal ini membuat mereka terbiasa dan bahkan mampu menerapkannya di rumah.

Selaras dengan pernyataan dari Bunda Dewa menurutnya, “Dewa pada usia 4 tahun sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Banyak perubahan yang terlihat dari dirinya, mulai dari cara bersikapnya yang sopan, tingkah laku dan cara berbahasanya yang baik. Tidak hanya itu, Dewa juga mampu mengenal dan membaca huruf hijaiyyah dengan baik serta ia juga mampu menerapkan doa-doa harian,” tegasnya.

santri mencium ibu saat peringatan hari ibu

Keberhasilan santri dalam belajar merupakan kolaborasi antara musyrifah dan orang tua yang baik. Ummi Rahmawati, M.Pd selaku Kepala PaudQu Maffaz berharap dengan kerjasama yang baik ini dapat memberikan output yang lebih baik untuk pendidikan anak.

Sebagaimana tujuan dari PaudQu Maffaz adalah mengkader penghafal Al-Quran sejak usia dini. Sehingga setelah mereka lulus dari PaudQu Maffaz santri-santri tersebut mampu membaca Al-Quran dan mempunyai hafalan minimal 2 juz Al-Quran.

Selain itu, beliau juga berharap PaudQu Maffaz dapat memberikan kontribusi positif yang lebih luas, dengan meningkatnya jumlah santri yang mendaftar untuk semester dan tahun-tahun mendatang.

Mari, bentuk generasi Al-Quran sejak dini dengan bergabung di PaudQu Maffaz, segera daftar!

 

Leave a Reply