Skip to main content

MMenjalankan peran sebagai orang tua dalam keluarga merupakan amanah besar dan penuh tanggung jawab. Setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk memberikan penghidupan yang layak bagi anaknya. Tidak ada orang tua yang menginginkan kehidupan anaknya biasa-biasa saja, bahkan lebih buruk darinya. Sehingga tidak jarang orang tua mengupayakan agar menyediakan fasilitas terbaik untuk masa depan buah hatinya.

Tidak hanya itu, orang tua juga seringkali mengorbankan dirinya untuk bekerja lebih keras, bekerja pagi, siang, hingga malam demi mencukupi kebutuhan lahir dan batin anaknya. Namun, dalam upaya mencari nafkah, sering kali perhatian dan kasih sayang yang seharusnya diberikan kepada anak terabaikan.

Di balik rutinitas orang tua yang padat, sering kali anak merasa kurang mendapat perhatian. Mereka kehilangan sentuhan kasih sayang yang seharusnya mereka rasakan dari orang tua. Tentunya, keadaan ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap tumbuh kembang mereka. Anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tua cenderung kehilangan rasa percaya diri dan motivasi terutama dalam hal akademik. Bagi anak, orang tua adalah support system bagi mereka, tempat kembali saat kegagalan dan keberhasilan menghampirinya.

Bahkan tragisnya, kondisi ini memicu anak mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain. Maka, tidak tabu akhir-akhir ini kita sering menemukan penyimpangan sosial, seks, kriminalitas menjadi isu trending bagi remaja.

Masalah ini sering kali muncul karena orang tua bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak yang semakin meningkat, berharap memberikan kebahagiaan lebih bagi keluarga ternyata menimbulkan dampak yang lain.

Anak yang tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup akan mengalami dampak psikologis. Kurangnya perhatian dari ayah dapat mengurangi rasa percaya dirinya dan kemampuan sosialnya. Sebaliknya, anak yang tumbuh dengan kasih sayang yang cukup akan memiliki keberanian lebih, serta rasa cinta yang besar terhadap sesama makhluk.

keluargaMaka dari itu, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan waktu berkualitas bersama anak. Salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur jadwal khusus untuk “family time” pada hari libur. Makan bersama tanpa gangguan gadget atau elektronik juga dapat menjadi waktu yang sangat berharga untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan anak-anak. Selain itu, orang tua bisa mengajak anak untuk bepergian bersama, berbagi cerita, dan berdiskusi tentang masa depan mereka.

Saran saya, orang tua perlu memprioritaskan anak dan keluarga di atas segalanya. Meskipun bekerja untuk memenuhi kebutuhan, mereka harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian penuh dari mereka, bukan hanya materi. Selain itu, orang tua juga bisa memanfaatkan berbagai keterampilan yang memungkinkan mereka bekerja dari rumah, sehingga bisa lebih banyak berinteraksi dengan anak.

Akhirnya, dalam Qur’an surah At-Tahrîm (66:6) Allah mengingatkan kita, peran dan tanggung jawab orang tua yang utama, bukanlah sekedar pemenuhan kebutuhan dunia, namun mereka harus bisa menjaga keluarga dan anak keturunannya dari kesulitan hidup di akhirat. Semoga kita bisa memberikan yang terbaik bagi keluarga kita tanpa mengabaikan hak-hak mereka, terutama hak untuk mendapatkan kasih sayang orang tua.

Responden: Ummi Dela Ardila Sofia, S.Pdi

Leave a Reply