MASKANULHUFFADZ.COM – Hafidzah cilik Rafani Shaki (8) asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara membuat masyarakat takjub, dalam usianya yang terbilang dini melalui media virtual dalam program Bimbingan Luar Maskanul Huffadz (Bilmas). Shaki berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 juz selama 18 bulan, tidak hanya itu Shaki juga mampu mentasmikan (memperdengarkan bacaan Al-Quran tanpa kesalahan dihadapan penguji) sebanyak 5 juz hafalan Al-Quran.
Sebuah kebanggaan, dalam momentum sakral wisuda akbar Maskanul Huffadz ke-XII kemarin (11/9) memberikan warna baru, Maskanul Huffadz bisa menggandeng 2 santri istimewa, Ibu Yunifah Lismawati (59) ibu dari Umma Oki Setiana Dewi dan Shaki yang menjadi satu-satunya peserta wisuda dengan usia paling muda dari 150 santri lainnya, momentum tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ibunya Dhanti Citra (38).
“Sangat bangga, tidak menyangka dengan usia Shaki yang masih kecil ia berhasil mengkhatamkan 30 juz Al-Quran, beserta rangkaian tasmi dan munaqasah secara langsung dengan para guru dan syeikh, dari Shaki kita belajar tidak ada hambatan yang bisa menghentikan untuk belajar, meskipun lokasi yang jauh, usia yang masih muda maupun sudah tua.”
Kegigihan dan semangat Shaki wajib diacungi jempol, berkat dukungan dan doa orang tua ia berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz, meskipun terbatas jangkauan tempat namun tidak membuatnya berhenti belajar.
“Shaki adalah peserta yang sangat aktif, ontime, sangat bersemangat dalam belajar Al-Quran, anaknya memiliki kebiasaan yang baik sebelum memulai pembelajaran, seperti mengucapkan terimakasih dan minta maaf tidak pernah dilupakannya, Shaki selalu minta evaluasi murajaah hafalan di akhir setoran, antusias dan ketekunannya membuat saya bersemangat dalam mengajar” ujar Ustadzah Sauna
Program belajar Bimbingan Luar Maskanul Huffadz (Bilmas) sangat memberikan manfaat besar bagi Shaki dan ibunya, program tersebut membantunya dalam belajar dan menghafalkan Al-Quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang benar.
“Pesantren Maskanul Huffadz memberikan solusi untuk memudahkan orang tua, yang tidak bisa mengantarkan anaknya untuk belajar karena terkendala lokasi yang jauh, seperti saya yang berada di pulau terpencil, namun dilain sisi orang tua ingin anaknya menghafalkan Al-Quran di lembaga yang memiliki legalitas, ada sertifikatnya, dan pemilik yang jelas, dengan adanya program Bimbingan Luar Maskanul Huffadz (Bilmas) ini menurut saya sangat membantu,” jelas Ibu Shaki lebih lanjut
Besar harapan dari orang tua Shaki program belajar online ini terus maju dan berkembang, agar memudahkan orang tua untuk memasukkan anaknya belajar tahfidz, sehingga dakwah quran tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota, akan tetapi bisa menjangkau daerah-daerah terpencil lainnya.