Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Senin, 11 Maret 2024 menjadi momen spesial bagi umat Islam, khususnya keluarga Pesantren Maskanul Huffadz. Pasalnya malam tersebut merupakan hari pertama mengadakan rangkaian kegiatan Ramadhan 1445 hijriah di lingkungan pesantren.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam memeriahkan malam bulan Ramadhan Pesantren Maskanul Huffadz melangsungkan shalat Tarawih berjamaah dan agenda kajian dari tokoh-tokoh Nasional.

Terpantau di lokasi momentum Ramadhan tahun ini sangat padat jamaah, Gedung Pusat Maskanul Huffadz Bintaro atau yang kerap dikenal Gedung Maryam mengalami pembludakan jamaah. Terlihat lantai 1, 2, dan lorong-lorong gedung penuh diisi oleh jamaah yang notabene adalah para santri, pengurus, para guru, dan seluruh keluarga Maskanul Huffadz.

Rasa bahagia dan haru nampak dari wajah-wajah keluarga Maskanul Huffadz menyaksikan semangat jamaah dalam menghidupkan malam bulan Ramadhan.

Lebih lanjut Ramadhan pertama ini semakin istimewa, karena Tarawih pertama langsung diimami oleh Syaikh Dr. Abdul Aziz El-Ashry, Lc dari Mesir yang merupakan salah satu guru ahli di Maskanul Huffadz. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Pimpinan Pesantren yaitu Umma Dr. Oki Setiana Dewi,S.Hum., M.Pd.

Adapun materi yang disampaikan Umma Oki mengangkat tema Doa pada Bulan Ramadhan. Anjuran doa dijelaskan dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 186 yaitu:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ayat di atas menjelaskan dua syarat suatu doa dikabulkan Allah, yaitu seorang hamba hendaknya memantaskan dirinya menjadi manusia yang taat dan beriman. Dua komponen ini menjadi ketentuan yang Allah berikan kepada hambanya.

Namun selain syarat tersebut seorang hamba juga harus memperhatikan adab dalam berdoa. Sebab sebagian besar penyebab doa tidak terkabulkan adalah adab yang tidak pantas kepada Allah.

Lebih lanjut Umma menyampaikan 10 adab dalam berdoa, di antaranya tidak tergesa-gesa, memantapkan harapan pada Allah, menghadirkan hati sepenuhnya saat berdoa, berlemah lembut, penuh sanjungan, bershalawat untuk baginda Rasulullah, serta mengawali doa dengan taubat dan istighfar.

Umma mengakhiri kajiannya dengan pesan: “Jangan pernah putus asa dalam berdoa. Percayalah bahwa Allah akan mengabulkan doa kita selama itu adalah kebaikan, karena pengabulan doa adalah bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, karena kasih-Nya melebihi ketetapan takdir yang diberikan kepada hamba-Nya.”

Kegiatan kajian tokoh setelah tarawih ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat, banyak dampak positif yang diperoleh jamaah. Salah satunya menambah tsaqafah keislamanan dan semangat beribadah bagi keluarga Maskanul Huffadz. Semoga program ini terus berlanjut setiap tahunnya. Aamiin

Leave a Reply